Skip to main content

Posts

Pancasila Sebagai Ideologi

      Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang berisi gagasan, cita-cita, nilai dasar yang bulat dan utuh, yang merupakan bagian kemauan bersama bangsa ini, dan juga menjadi landasan statis dan memberikan arah dinamis bagi gerak pembangunan bangsa. Pancasila berisi konsep yang mengandung gagasan, cita-cita, dan nilai dasar yang bulat, utuh dan mendasar mengenai eksistensi manusia dan hubungan manusia dengan lingkungannya, sehingga dapat digunakan sebagai bahan landasan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selamat membaca. 

Pancasila Sebagai Paradigma

      Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistem nilai acuan, kerangka acuan berpikir, pola acuan berpikir atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah atau tujuan bagi 'yang menyandangnya'. Yang menyandangnya itu diantaranya : Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Sosial Budaya, Bidang Hukum, Bidang kehidupan antar umat beragama. Selamat Membaca dan memahami. 

Pancasila Sebagai Pilar Negara

    Pancasila dinilai memenuhi syarat sebagai pilar Negara dikarenakan mampu mengakomodasi keanekaragaman. Tepatnya Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung konsep dasar yang terdapat pada setiap agama dan kepercayaan yang dianut oleh rakyat Indonesia, Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab, merupakan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Manusia didudukkan sesuai dengan harkat dan martabatnya, tidak hanya setara, tetapi juga secara adil dan beradab. Sila ketiga, Persatuan Indonesia menjelaskan betapa pentingnya arti kebersamaan. sila keempat, Pancasila menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, namun dalam implementasinya dilaksanakan dengan bersendi pada hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sila kelima mengandung makna kehidupan berbangsa dan bernegara ini adalah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan untuk mencari kesejahteraan perorangan maupun golongan. Nampak bahwa Pancasila sangat tepat sebagai pilar bagi

Pancasila Sebagai Dasar Negara

         Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara. Hal ini dijelaskan dalam ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 , Pasal 1 menetapkan : “ Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. ” Dengan demikian, segala sesuatu peraturan perundang-undangan yang dibuat di Negara kita harus merupakan prinsip dan nilai yang terkandung didalamnya Pancasila. Segala macam peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai harapan apalagi bertentangan dengan Pancasila, batal demi hukum. 

Fungsi Presiden

Presiden memiliki dua fungsi, yakni kepala Negara dan Kepala pemerintahan. Pasal 10 sampai dengan pasal 15 UUD 1945 mengatur kekuasaan presiden sebagai kepala negara yaitu : Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas angkatan Darat, Laut, Udara (Pasal 10); Hak untuk menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR (Pasal 11);  Menyatakan negara dalam keadaan bahaya (Pasal 12); Mengangkat duta, konsul serta menerima duta negara lain yang ditempatkan di Indonesia (Pasal 13); Memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi (Pasal 14); Memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15).

Hukum Adat

Hukum Adat adalah sistem aturan berlaku dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berasal dari adat kebiasaan, yang turun temurun dihormati dan ditaati oleh masyarakat sebagai tradisi bangsa Indonesia.                   Berlakunya Hukum Adat di Indonesia diakui secara implisit oleh Undang-undang Dasar 1945 melalui penjelasan umum, yang menyebutkan bahwa : “ Undang-undang Dasar adalah hukum yang tertulis, sedangkan di sampingnya Undang-undang Dasar itu berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis ialah aturan aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis.”         Sesuai dengan sifat dan ciri utama hukum adat yang tidak tertulis dalam arti tidak diundangkan dalam bentuk peraturan perundangan, hukum adat tumbuh dan berkembang serta berurat akar pada kebudayaan tradisional sebagai perasaan hukum rakyat yang nyata di dalam kehidupan masyarakat Indonesia.  Sekian postingan saya selamat membaca. 

Hukum Agraria

          Dari subjek dan objeknya, hukum agraria bisa dimasukan ke dalam hukum tata pemerintahan karena pelaksanaan dan penegakannya dilakukan oleh pemerintah dan bahkan oleh negara. Akan tetapi karena posisi hukum agraria dalam perkembangan hukum serta dalam kehidupan manusia Indonesia sedemikian penting, maka pembahasanya dilakukan tersendiri. Hukum agraria menjadi sangat penting untuk diketahui tersendiri karena tanah sebagai objek aturan menempati posisi utama atau sentral bagi orang Indonesia yang memiliki sifat agraris, yang menempatkan tanah dengan segala hal yang berkaitan dengannya sebagai pusat kehidupan manusia Indonesia .pepatah pepatah masyarakat jawa “ sadumuk bathuk sanyari bumi”  bisa dikatakan mewakili situasi batin orang Indonesia dalam menempatkan tanah dalam hidup kita. Ungkapan yang menempatkan jidat sebagai lambang kehormatan, sama berharga dengan sejari ukuran tanah yang dimiliki manusia Indonesia, harus kita artikan betapa berharga nilai di mata masyarakat In