Skip to main content

Zaman Logam

Zaman Logam
Disebut zaman logam karena manusia yang hidup pada zaman ini telah menghasilkan peralatan dari logam. Berdasarkan temuan barang-barang dari logam diperkirakan pada masa itu telah teriadi hubungan bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa Asia (Asia Tenggara) yang telah dagang antara mengenal logam. Dari berbagai peninggalan yang berhasil ditemukan, diperkirakan manusia pada zaman ini sudah tinggal menetap. Berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti pembuatan benda-benda dari logam. Namun, tidak semua orang memiliki keahlian dalam membuat benda logam. Maka muncullah golongan undagi (golongan yang terampil dalam melakukan suatu jenis usaha). Pada masa ini manusia sudah mahir berlayar dengan perahu bercadik. Mereka mampu mengarungi lautan sampai ke tempat-tempat yang jauh. Zaman logam terbagi atas zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.

Berikut penjelasan dari masing-masing zaman tersebut:

a. Zaman Tembaga
Zaman tembaga merupakan zaman awal
manusia mengenal peralatan dari logam. Namun demikian zaman tembaga tidak pernah memengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia. Zaman tembaga hanya berkembang di luar wilayah Indonesia, seperti: Semenanjung Malaya, Kamboja, Thailand, dan Vietnam.

b. Zaman Perunggu
Zaman perunggu adalah zaman di mana manusia banyak menggunakan peralatan yang terbuat dari perunggu. Pada zaman perunggu pengetahuan manusia sudah semakin meningkat. Hal itu dapat dilihat dari kemajuan manusia pada masa itu yang sudah mampu membuat barang-barang dari perunggu. Penguasaan teknologi pengolahan logam campuran antara timah dan tembaga membentuk keterampilan pertukangan masyarakat zaman perunggu. Oleh karena itu, zaman ini disebut juga sebagai zaman perundagian. Masyarakat zaman perunggu diperkirakan telah mengenal sistem pertanian sawah. Kesuburan sawah tidak lagi bergantung pada air hujan, tetapi pada sistem irigasi (walaupun masih sederhana).

c. Zaman Besi
Pada zaman besi manusia telah mampu melebur besi dengan tujuan untuk menghasilkan alat yang jauh lebih kuat dan dapat digunakan berulang kali. Temuan benda-benda purba yang terbuat dari besi belum banyak. Dimungkinkan alat-alat tersebut telah hancur karena karat Pada alat-alat dari si ditemukan bersamaan dengan alat-alat perunggu. Alat dari besi umumnya digunakan sebagai alat keperluan sehari-hari dan bekal kubur, misalnya benda-benda besi ditemukan di dalam kubur-kubur di daerah Wonosari (Yogyakarta) dan di Besuki (Jawa Timur). Jenis alat-alat yang terbuat dari besi, antara lain mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata tembilang, mata pedang, cangkul, dan tongkak.

Comments

Popular posts from this blog

Gejala Pravulkanik dan Pascavulkanik

Gejala Pravulkanik Gejala pravulkanik atau ciri-ciri gunung api akan meletus antara lain sebagai berikut: 1) Peningkatan temperatur di area sekitar kawah. 2) Banyaknya sumber mata air yang mengering 3) Seringnya terjadi gempa. 4) Binatang-binatang dari puncak gunung yang turun ke daerah lereng gunung. 5) Adanya suara gemuruh dari dalam gunung. Gejala Pascavulkanik Setelah gunung api beristirahat atau bahkan mati, kadang-kadang masih terdapat gejala yang menunjukkan sisa aktivitas vulkanisme. Gejala ini dinamakan gejala pascavulkanik. Gejala-gejala ini antara lain sebagai berikut: 1) Munculnya sumber air panas. 2) Munculnya sumber air mineral, yaitu sumber air yang mengandung larutan mineral. Air dari tempat ini sering kali dijadikan obat karena mengandung mineral. 3) Munculnya geyser, yaitu sumber air panas yang muncul secara berkala. 4) Munculnya sumber gas (ekhalasi), antara lain solfator, fumarol, dan mofet.

Proyeksi Peta

Salah satu masalah bagi para pembuat peta adalah bagaimana membuat peta datar yang akurat dari objek bundar seperti bumi. Salah satu solusinya adalah dengan proyeksi peta. Proyeksi peta  adalah teknik penggambaran dari bentuk bumi yang bundar ke bidang atar. Permasalahan utama dalam proyeksi peta adalah penyajian bidang lengkung permukaan bumi ke bidang datar. Bidang lengkung tidak dapat dibentangkan menjadi bidang datar tanpa mengalami perubahan (distorsi).     Ditinjau dari jenis bidang proyeksi yang digunakan proyeksi peta dapat diklasifikasikan menjadi proyeksi azimutal, proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder Berikut akan diuraikan sistem kera dari setiap jenis proyeksi tersebut. Proyeksi Azimutal Proyeksi azimutal adalah jenis proyeksi yang  menggunakan bidang datar atau sehelai kertas sebagai  bidang proyeksinya. Bidang datar tersebut menyinggung  bagian bola bumi. Titik singgung antara permukaan bumi  dan bidang datar dapat terletak...

Jenis-Jenis Kebutuhan

     Jenis Kebutuhan  dapat dibedakan berdasarkan tingkat intensitasnya,  subjek yang membutuhkan, kebutuhan, dan sifat  waktu pemenuhan pemenuhan kebutuhan. a. Jenis kebutuhan berdasarkan tingkat intensitas   Berdasarkan tingkat intensitas keharusan pemenuhan  kebutuhan,  atau kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan k ebutuhan tersier. 1) Kebutuhan primer Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi untuk melangsungkan hidupnya. Agar dapat hidup layak, manusia harus makan, berpakaian, dan mempunyai tempat tinggal. Kebutuhan primer sering disebut sebagai kebutuhan alamiah atau kebutuhan utama. 2) Kebutuhan sekunder Kebutuhan sekunder atau kebutuhan pelengkap adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer. Contohnya, manusia perlu melengkapi diri dengan sepatu, tas, dan peralatan untuk bekerja. 3) Kebutuhan tersier Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang be...